Ada 25 kali kalimah nikmat disebut dalam Al Quran. Hampir semua kalimah nikmat dalam Quran dikaitkan dangan Allah, Pemberi Nikmat. Agar manusia tidak lupa Pemberi nikmat apabila berhadapan dengan nikmat. Agar manusia jangan membesarkan nikmat lebih dari Pemberi nikmat. Agar manusia kekal rasa sebagai hamba, tidak punya apa-apa kecuali apa yang Allah rezkikan padanya.

Kalau manusia ingkar atau kufur nikmat, Allah ancam dengan azabnya. Akal pun tak boleh menerima seorang anak yang tidak menghormati ibunya yang melahirkan dan membesarkannya. Lebih-lebih lagi hati nurani. Betapa lagi terhadap Allah yang menghidupkan kita semua dan memberi kita nikmat lahir dan batin.

Sebab itu di dalam doa makan kita diajak meminta perlindungan Allah dari azab api neraka. Dengan sebab makan orang boleh tergelincir ke dalam neraka.

1. Kalau makan rezki Allah tapi tak bersyukur dengan Allah, masuk neraka.

2. Kalau makan rezki Allah, tak jaga halal haram, syubhat; main langgar je, boleh masuk neraka.

3. Kalau makan rezki Allah, tak jaga kesucian, contohnya telur tak basuh, adunan kek bercampur arak, boleh masuk neraka.

4. Kalau makan rezki Allah, sampai kekenyangan, sedangkan jiran-jiran kelaparan kerana kemiskinan, Allah murka kerana mementingkan diri boleh masuk neraka.

5. Kalau makan rezki Allah, tinggalkan sedikit, sengaja tak habiskan, amalkan pembaziran samada kerana menjaga status atau lainnya, haram hukumnya dan boleh masuk ke neraka.

Banyaknya sebab untuk kita masuk neraka Allah kalau dalam berhadapan dengan nikmat Allah, kita tidak membawa hati HAMBA. Ingatlah, nikmat-nikmat itu terlalu dekat dengan neraka. Berhati-hatilah apabila berhadapan dengan nikmat Allah.