Tag Archives: anak yatim adalah anak yang tidak mempunyai
“Takutilah Perosak Amalan”
Takutilah RIYAK, ia adalah pemusnah amal
Takutilah KIBIR kerana ia merosakkan kebajikan
Jauhilah PEMARAH, ia merosakkan amal soleh
Ibarat api meleburkan besi
Takutilah SYIRIK kerana ia menghapuskan seluruh ibadah dan kebajikan
Hindarkanlah NAMA dan GLAMOUR di dalam beramal
Ia ibarat jatuhnya najis di dalam kuah
Semuanya rosak tidak boleh dimakan
Atau ibarat racun termasuk di dalam makanan
Semuanya sekali rosak
Menjaga amal lebih susah daripada beramal
Periksalah hati, adakah di dalamnya MAZMUMAH?
Ia adalah ibarat racun MAKNAWI di dalam kebaikan
Kebaikan tidak menjadi kebaikan lagi
Kebaikan dianggap kejahatan
Awasilah MAZMUMAH….
Ia selalu sahaja menipu diri kita di dalam beramal
-Edaran makanan “JUMAAAT BERKAT”-
HAK-HAK ANAK YATIM
Hak-hak Anak Yatim
Anak yatim memiliki hak yang sama dengan anak-anak lain seusianya. Mereka adalah “rijâl al-mustaqbal” yaitu generasi masa depan yang berkualiti. Masa depan umat dan bangsa kita semuanya bergantung pada mereka.
Apabila lahirnya seorang anak ke dunia, dia sudah memiliki hak asasi, yakni hak untuk memperoleh kasih sayang, kesehatan, pendidikan, serta bimbingan yang sepenuhnya dari ibubapa mereka. Allah swt menyatakan hal ini dalam firman-Nya:
“Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara yang ma’ruf. Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita kesengsaran karena anaknya dan seorang ayah karena anaknya, dan waris pun berkewajiban demikian…” (Q. s., al-Baqarah [2]: 233)
Hak anak yang juga harus diperhatikan adalah tentang perawatan dirinya yang tentunya tidak hanya sekadar memenuhi keperluan asasnya saja, tetapi juga harus memenuhi keperluan hidup lainnya, seperti tempat tinggal, ubat-ubatan, kesehatan, hiburan dan lain-lain.Keperluan jasmani harus dipenuhi, demikian juga keperluan rohani. Dalam hal ini, anak yatim yang telah kehilangan ayah atau ibu yang bertanggung jawab atas dirinya, sehingga ia menjadi tanggung jawab seluruh umat Islam dan yang menjadi pengasuhnya.
Hak anak untuk mendapatkan pendidikan juga merupakan hal yang amat penting dalam Islam, terutama bagi anak yatim. Mendidik anak yatim dengan baik adalah membimbing dan memandu mereka ke arah kebaikan yang memberi banyak manfaat terhadap diri mereka, dan menjaga serta memelihara mereka agar tidak terjerumus kepada kerosakan.
Pendidikan dan agama anak yatim ini termasuk perkara yang wajib mendapatkan perhatian khusus dari para pemikir dan ulil amri di dalam umat. Diharapkan mereka tidak menjadi perosak atau akar kesengsaraan dalam umat dengan menularkan benih-benih kerosakan akhlak mereka dalam pergaulan dengan umat lainnya.
” Marilah perjuangkan Tuhan Dan Kasih sayang “
Marilah kita perjuangkan Tuhan
Tuhan telah dilupakan oleh kebanyakkan orang
Perjuangkan semula Tuhan
Hingga Tuhan menjadi kawan di dalam kehidupan
Kita jadikan Tuhan kawan yang setia
Tuhan sangat diperlukan oleh setiap insan
Marilah juga kita perjuangkan kasih sayang dikalangan manusia
Kini kasih sayang telah hilang
Pada hal kasih sayang semua manusia memerlukan
Tidak ada kasih sayang, tidak adalah perpaduan
Tidak ada kasih sayang, hilang satu kekuatan
Tidak ada kasih sayang, mudah sahaja timbul perbalahan
Marilah kita perjuangkan kedua-duanya
Perjuangkan Tuhan dan kasih sayang di dalam kehidupan
Kedua-duanya sangat diperlukan oleh setiap insan
Kehilangan Tuhan dan kasih sayang manusia menderita…..
10 AYAT ALQURAN MENGENAI ANAK YATIM
Allah amat mengasihani anak yatim. Bahkan Allah ‘azza wajalla memerintahkan kita untuk mengasihi dan berbuat baik terhadap anak yatim. Bahkan junjungan kita baginda Nabi Muhammad SAW lahir dalam keadaan yatim, karena saat beliau SAW masih dalam kandungan Siti Aminah, ayah beliau SAW (‘Abdullah) wafat.
1- Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungimu? (Q.S. Adh-Dhuhaa : 6)
2- Sebab itu, terhadap anak yatim janganlah kamu berlaku sewenang-wenang. (Q.S. Adh-Dhuhaa : 9)
3- Dan janganlah kamu dekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih bermanfaat, hingga sampai ia dewasa. Dan sempurnakanlah takaran dan timbangan dengan adil. Kami tidak memikulkan beban kepada sesorang melainkan sekedar kesanggupannya. Dan apabila kamu berkata, maka hendaklah kamu berlaku adil, kendatipun ia adalah kerabat(mu), dan penuhilah janji Allah. Yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu ingat. (Q.S. Al-An’aam : 152)
4- Ketahuilah, sesungguhnya apa saja yang dapat kamu peroleh sebagai rampasan perang, maka sesungguhnya seperlima untuk Allah, Rasul, kerabat Rasul, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan ibnussabil, jika kamu beriman kepada Allah dan kepada apa yang kami turunkan kepada hamba Kami (Muhammad) di hari Furqaan, yaitu di hari bertemunya dua pasukan. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (Q.S. Al-Anfaal : 41)
5-Apa saja harta rampasan (fai-i) yang diberikan Allah kepada Rasul-Nya (dari harta benda) yang berasal dari penduduk kota-kota maka adalah untuk Allah, untuk Rasul, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang dalam perjalanan, supaya harta itu jangan beredar di antara orang-orang kaya saja di antara kamu. Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah amat keras hukumannya. (Q.S. Al-Hasyr : 7)
6- Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil (yaitu): Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat kebaikanlah kepada ibu bapa, kaum kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia, dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Kemudian kamu tidak memenuhi janji itu, kecuali sebahagian kecil daripada kamu, dan kamu selalu berpaling. (Q.S. Al-Baqarah : 83)
7- Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa. (Q.S. Al-Baqarah : 177)
8- Mereka bertanya tentang apa yang mereka nafkahkan. Jawablah: “Apa saja harta yang kamu nafkahkan hendaklah diberikan kepada ibu-bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan.” Dan apa saja kebaikan yang kamu buat, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahuinya. (Q.S. Al-Baqarah : 215)
9- Dan mereka bertanya kepadamu tentang anak yatim, katakalah: “Mengurus urusan mereka secara patut adalah baik, dan jika kamu bergaul dengan mereka, maka mereka adalah saudaramu; dan Allah mengetahui siapa yang membuat kerusakan dari yang mengadakan perbaikan. Dan jikalau Allah menghendaki, niscaya Dia dapat mendatangkan kesulitan kepadamu. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (Q.S. Al-Baqarah : 220)
10- Dan apabila sewaktu pembagian itu hadir kerabat, anak yatim dan orang miskin, maka berilah mereka dari harta itu (sekedarnya) dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang baik. (Q.S. An-Nisaa’ : 8)