Tag Archives: anak yatim piatu
TERIMA KASIH WAHAI NABI.
Terima kasih wahai Nabi
Baiknya Allah kerana
memberikanku seorang Nabi
Nabi itulah dia yang terlalu menyayangi
Dan menginginkan keselamatan untuk ku
Dan membimbangkan kecelakaan menimpaku
Sanggup menangis 1000 tahun untuk nasib baiknya diriku
Tuhan mencipta, Tuhan owner
Sedangkan Nabi pelaksana
untuk menyalamatkan aku
Nabikulah doktorku
Nabikulah guruku
Nabikulah pemimpinku
Nabikulah ibu ayah rohku
Ya Rasulullah ,
Nabi akhir zaman
Sampai hati mereka memisahkan aku darimu
Kata mereka kenabianmu
sudah tiada lagi,
seelok kewafatanmu
Maka sekian lamanya
aku ketiadaanmu
Oh betapa sesatnya fikiran,
perasaan dan fizikalku
sehinggalah Allah yang
Maha Baik menemukan aku kembali dengan Nabiku
Nabikulah kerrinduan
Nabikulah kekasih
Nabikulah junjunganku
Nabikulah hidup matiku
Maka perjuangan Rasulullahy yang ku perjuangkan ini
Sebagai perjuangan yang di janjikan
Tuhanku dan Nabiku
Tidaklah akan kalah-kalah lagi
Kerana bersamaku Nabi,
Dia tidak akan datang
melainkan untuk menang
Maka kemenangan demi kemenangan
yang aku alami
SEDEKAH MELINDUNGI DARI MALAPETAKA….
Pada zaman Nabi Sulaiman AS, hidup seorang lelaki yang mempunyai pohon besar di samping rumahnya. Di atas pohon tersebut terdapat sarang burung yang berisi beberapa ekor anak merpati. Kemudian isteri kepada lelaki itu menyuruhnya memanjat pohon besar itu dan mengambil anak merpati untuk dijadikan makanan bagi anak-anak mereka. Lelaki itu pun lantas melakukanya.
Selepas kejadian itu, ibu kepada anak merpati menghadap baginda Nabi Sulaiman AS. Sang ibu menceritakan kejadian tersebut. Akhirnya Nabi Sulaiman memanggil lelaki itu dan menyuruhnya untuk bertaubat. Lelaki itu berjanji kepada Nabi Sulaiman untuk tidak akan mengulangi perbuatannya tadi.
Suatu ketika, si isteri menyuruhnya untuk mengambil anak merpati lagi. Lelaki itu pun berkata kepada isterinya, “Aku tidak akan melakukanya lagi. Sebab Nabi Sulaiman telah melarangku untuk berbuat yang demikian.”
Isterinya menjawab, “Apakah kamu menyangka Nabi Sulaiman akan mempedulikan dirimu atau merpati itu? Sedangkan dia selalu sibuk dengan urusan kerajaannya.”
Si isteri tak henti-henti memujuknya agar dia mahu melakukanya lagi. Hingga akhirnya dia mengalah juga. Seperti biasanya ia memanjat pohon besar itu dan mengambil anak merpati lagi.
Ibu merpati kembali menghadap Nabi Sulaiman dan mengadukan kejadian itu. Nabi Sulaiman pun menjadi marah dengan kejadian itu. Kemudian Nabi Sulaiman memanggil dua ekor jin, yang satu berasal dari hujung timur dan yang satu lagi berasal dari penjuru barat.
Nabi Sulaiman AS berkata kepada dua jin itu, “Jagalah pohon besar itu. Dan ketika lelaki tersebut mengulangi perbuatannya mengambil anak merpati itu. Peganglah kedua kakinya dan jatuhkan ia dari pohon itu.”
Kedua ekor jin itu pun bergegas pergi dan menjaga pohon itu.
Ketika merpati sudah beranak lagi, lelaki itu segera memanjat dan meletakkan kedua kakinya pada pohon itu. Tiba-tiba datanglah seorang pengemis mengetuk pintu rumahnya. Lalu ia menyuruh isterinya untuk memberikan sesuatu pada pengemis itu.
Lantas isterinya berkata, “Aku tidak punya apa-apa.” Laki-laki itu turun dari pohon dan mengambil segenggam makanan. Lalu ia memberikanya kepada si pengemis itu. Setelah itu ia kembali memanjat pohon dan mengambil anak merpati.
Setelah itu, merpati kembali menghadap Nabi Sulaiman dan mengadukan kejadian tersebut kepadanya. Nabi Sulaiman bertambah marah. Kemudian ia memanggil kedua ekor jin yang diberi tugas menjaga pohon itu.
Nabi Sulaiman berkata pada kedua ekor jin itu, “Kalian berdua telah mengkhianatiku!”
Dua jin itupun menjawab, “Kami sama sekali tidak menghianatimu. Kami terus menjaga pohon itu. Hanya saja, ketika lelaki itu memanjat pohon datanglah seorang pengemis mengetuk pintu rumahnya. Lalu ia memberikan segenggam gandum untuk pengemis itu. Saat dia kembali memanjat pohon, kami sudah bergegas untuk mendapatkannya. Namun tiba-tiba Allah mengutus dua malaikat. Salah satu dari mereka memegang leherku dan melemparku sampai ke tempat terbitnya matahari. Sedang yang satunya lagi memegang leher sahabatku dan melemparnya sampai ke tempat terbenamnya matahari.”
Demikianlah sebuah cerita dari Kitab Tanqihul Qaulil Hatsits karya Syekh Nawawi Al-Bantani. Betapa sedekah dapat menjadi sebab terhindarnya seseorang dari mara bahaya. Tetapi yang disedekahkan itu wajiblah barang yang halal. Namun jika yang disedekahkan adalah barang yang haram pasti akan berlaku kecelakaan terhadap orang itu.
Rasulullah SAW bersabda yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik, “Sungguh, di dalam neraka terdapat rumah yang disebut baitul huzni (rumah kesusahan). Allah menyediakannya untuk orang yang bersedekah dari barang yang haram.”